Rabu, 01 Oktober 2008

Kisah Dari Negeri Bangladesh .

Kisah Dari Negeri Bangladesh .

Sekelompok kecil orang percaya berjalan menuju bagian dalam hutan-hutan Bangladesh mencari tempat berteduh, beristirahat. Beberapa dari mereka berdarah-darah, lebam dan kelaparan. Banyak dari mereka diserang dan diusir keluarga dari desa-desa mereka. Mereka telah kehilangan segalanya, walaupun demikian mereka menemukan lebih banyak sukacita dan hidup kekal dalam kristus.

Ketika orang-orang percaya yang berani ini melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan diri, suatu jaringan orang-orang Kristen Bangladesh secara diam-diam mencari mereka dan membawa mereka ke tempat pengungsian yang aman dimana mereka ke tempat pengungsian yang aman dimana mereka mendapatkan pengobatan, istirahat, kelas Alkitab dan mungkin pelatihan-pelatihan. Setelah beberapa bulan, orang-orang percaya ini akan kembali ke daerah-daerah yang menentang Kekristenan, disegarkan dan siap untuk menjangkau yang terhilang bagi Yesus.

KDP pergi mengunjungi orang-orang Kristen seperti mereka dalam persembunyiannya, untuk menguatkan dan mencari cara baru untuk menolong mereka. Kami mendengar saat mereka menceritakan kisah mereka dan kami dikuatkan saat salah seorang dari mereka mengatakan kepada kami, “Allah membuat kami berani.” Sekarang kami membagikan kisah mereka dengan Anda.

Di Dalam Dekapan Yesus

Kami duduk bersama “Aban” dan “Momina” di kursi plastik putih, sebuah kipas menghembuskan angin di dalam ruangan yang panas mencekik. Anak-anak mereka menunggu dekat mereka, memerhatikan kami dengan mata mereka yang lebar kecoklatan. Aban berbicara dengan suara yang pelan, menceritakan bagaimana ia menemukan Yesus.

Aban mengalami kekosongan yang lama di dalam iman “Agama lainnya”, tetapi ia tidak tahu bagaimana mengisi kekosongan itu sampai suatu hari ketika seorang pemberita kabar sukacita memberikan kepadanya sebuah buku yang berjudul “Domba Yang Hilang.” Buku itu bercerita mengenai bagaimana Allah sang Bapa mencari dombaNya yang hilang, orang-orang “Agama lain”. Gambaran Allah sang Gembala berjalan melalui tempat-tempat yang sepi dan mencari seekor domba yang hilang, terngiang dalam pikiran Aban. Ia dengan sepenuh hati mempersembahkan hidupnya kepada Kristus.

Keluarga besar Aban menghina imannya dan mencapnya “kambing hitam,” yang telah mengotori keputihan atau kesucian dedikasi keluarga pada “Agama lain”. Ketika ditanya mengapa seorang “Agama lain” sebaiknya menjadi Kristen, Aban menjawab, “Sebagai orang Kristen kamu mungkin mengalami kesulitan-kesulitan, tetapi itu sebanding dengan keselamatan jiwamu.” Selama ia berkhotbah, banyak orang-orang menerima Kristus. Walaupun demikian tidak semua mau mendengarkan Injil – Aban telah diusir keluar dari desa-desa sebanyak 22 kali di waktu yang berbeda.

Walaupun istri Aban yang “Agama lain” untuk sementara menerima iman barunya, tetapi akhirnya istrinya menyerah karena tekanan dari teman-teman dan keluarga untuk kembali kepada “Agama lain” dan menceraikan Aban. Aban tetap setia kepada panggilannya, mengunjungi dari satu desa ke desa yang lain. Ia selalu bertanya kepada setiap orang yang ia temui, “Pernahkah kamu mendengar mengenai Yesus … Seorang yang berkuasa? Kita dapat menemukanNya di dalam kitab suci kita. Jika kamu bersedia, aku akan meneruskan dan menceritakan lebih lagi tentang Dia.” Ia menceritakan pengalaman pribadinya bersama Kristus dan membagikan buku-buku, traktat-traktat dan Alkitab.

Seorang yang menerima buku dari Aban adalah Momina. Sekarang, Momina adalah istri Aban, ia menceritakan kepada kami bagaimana sebagai seorang gadis muda, ia telah memperoleh semua hal yang ia butuhkan: seorang suami, keluarga yang indah dan pekerjaan yang menjanjikan. Aban bertemu dengannya tepat setelah kehidupan bahagianya berantakan.

Aban melihat Momina, sedang menangis di rumah. Sambil meneteskan air mata, Momina berkata kepadanya, “Ayahku sedang sakit dan suamiku menceraikan aku. Bagaimana aku dapat bertahan?” Aban menawarkan kepadanya sebuah Alkitab.

Momina dengan segera menerima Alkitab tersebut, dan akhirnya ia memutuskan untuk mengikut Kristus. Beberapa anggota keluarga dan teman marah. Mereka mulai menanyakan mengapa keluarganya masih terus memberi “orang murtad ini” tempat untuk tinggal.

Suatu hari ketika Momina bermain-main dengan anak perempuannya yang berumur 8 tahun di teras rumah, saudara laki-lakinya menghampirinya dalam keadaan naik pitam, menyerangnya berkali-kali dengan tongkat bambu yang tebal, mematahkan tulang rusuknya. Anak perempuannya terlempar dari pelukannya saat ia jatuh pingsan. Momina tersentak bangun oleh dinginnya siraman air di wajahnya dan lebih banyak pukulan. Sepupunya memukulinya dengan sebuah tongkat. “Kami mendidikmu,” katanya. “Kamu punya otak dan pikiran. Lalu mengapa kamu pergi dan menjadi orang Kristen? Kamu perempuan jalang.”

Selama satu bulan kemudian saat Momina terbaring memulihkan kondisinya, polisi desa mengunjungi kedua orang tuanya. “Kamu harus melakukan sesuatu mengenai anak perempuan Kristenmu,” kata mereka. “Jika kamu tidak bertindak, kami akan memenjarakanmu dan menyiksamu.” Para tetangga menyarankan kedua orang tuanya untuk meracuni Momina hingga mati.

Menghadapi tekanan dari semua pihak, kedua orang tuanya mengusirnya keluar dari rumah, bersama dengan anak perempuannya dan anak perempuan adobsinya yang berumur 3 tahun. Ketika ia pergi, saudara-saudara laki-lakinya memperingatkan dia, “Kami tidak mengijinkan kamu kembali lagi ke sini. Jika kamu masih tertahan, kami akan menyerangmu, dan meracunimu dan kamu akan mati.”

Dengan tidak ada seorangpun yang dapat menjadi tempat curahan hatinya, ia meminta Aban jika Aban mau menikahinya dan menjaganya dan kedua anak perempuannya. Aban setuju dan mereka menjadi sebuah keluarga. Allah mulai menganyam dua individu yang terbuang ini menjadi satu permadani yang indah dipandang.

Karena banyak orang tahu bahwa Aban adalah seorang penginjil, mereka terus berpindah dari satu desa ke desa lainnya karena kemarahan orang-orang. Di suatu tempat dimana mereka tinggal, sang tuan tanah mengacungkan golok dan berkata kepada Momina, “Jika kamu tidak pergi, aku akan mencincang tubuhmu dan membuangnya ke selokan.” Kemudian, ketika Momina mengunjungi kedua orang tuanya, orang-orang desa yang marah membakar rumah mereka.

Sekarang Aban, sang gembala sedang mencari domba yang hilang, bepergian ke berbagai desa membagikan Firman Tuhan. Ketika kedua anak perempuan Momina merindukan ayah mereka, Momina menghibur mereka, dengan berkata, “Kita mengasihi Yesus, oleh karena itu ayah kalian pergi memberitakan kepada orang lain untuk mengasihi Yesus.“ Kadang-kadang, Momina berpegian bersama Aban, membawa anak-anak perempuannya. Ketika Aban bersaksi dengan yang pria, Momina bersaksi kepada yang wanita.

Ketika kami sedang berbicara dengan Aban dan Momina, Momina duduk tidak tenang di kursinya. Ia masih merasakan sakit pada tulang rusuknya yang retak, yang mana tidak ana pernah pulih setelah penyerangan yang dia alami empat tahun yang lalu. Kami berdoa bersama dengannya, dan ia dalam perawatan seorang dokter Kristen. Kami juga sedang membantu Aban dan Momina membeli sepetak tanah yang mana diatasnya akan didirikan sebuah rumah sederhana. Kedua roang ini, yang sangat menderita karena mengikut Kristus, mempunyai kasih yang tulus bagi mereka yang menyakiti mereka dan hasrat yang membara untuk mempersaksikan injil pada orang-orang di negara mereka. Ketika Momina berkata kepada kami, “Allah membuat kami berani. Yesus telah banyak menderita, maka aku juga perlu menderita di dalam hidup ini.”

Source:

The Voice Of The Martyrs

Kasih Dalam Perbuatan Edisi Maret – April 2008

Founder: Richard Wurmbrand

Artikel Lain:

Wiji Suprayogi: Aku Lupa Aku Luka[270908] - Saya mendapat kesempatan melihat sebuah sekolah yang amat canggih bagi ...__________________________ Derek Prince: Bersemayam di Atas Air Bah[270908] - Di sini Daud mengetengahkan Tuhan sebagai seorang Raja Mahakuasa yang ...__________________________ Kolom Kita Stella Claudia: Kebahagiaan[270908] - Minggu lalu saya mengikuti sebuah komsel di rumah seorang teman baru ...__________________________ Kesaksian: Esther - Jakarta, Wiraswasta[270908] - Saya baru saja kehilangan suami. Kami telah menikah selama 18 tahun ...__________________________ Berita: Dua Lembaga Gerejawi Himbau DPR Tidak Mensahkan RUU AP[270908] - Dua lembaga gerejawi, Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) dan ...__________________________ Kukuh Widyat: Menyerah [4][170908] - Berdoa merupakan bentuk menyerahkan diri kepada Allah yang sudah dipahami ...__________________________ Sunanto: Mengejar Karakter[170908] - Dalam bukunya ‘Halftime’, Bob Bufford menyatakan bahwa bahwa sebagian besar ...__________________________ Kolom Kita Manasje Korniawan: Harga Mengikut Yesus[170908] - Kalau kita membaca keempat Injil, sering kita membaca tentang perkataan ...__________________________ Kesaksian: Lidia - Taiwan, Ibu Rumah Tangga[170908] - Pada tahun 1994 saya memang ada penyakit darah tinggi, kira- kira 13 th silam ...__________________________ Krismariana: Seandainya Pak Presiden Naik Bus Kota ...[110908] - Sejak tinggal di Jakarta, aku mesti menyesuaikan diri untuk bepergian dengan naik ...__________________________ Manati I. Zega: 10 Kebiasaan Yang Membuat Tubuh Anda Sehat[110908] - Tubuh ini anugerah Allah. Kita bertanggungjawab atasnya. Kita harus menggunakannya ...__________________________ Sunanto: Tinggi Hati Mendahului Kehancuran[110908] - Uzia menjadi raja Yehuda ketika ia masih sangat muda yaitu berumur enam ...__________________________ Kolom Kita Kikis Istianta: Sedikit Lagi[110908] - Sore itu, saya sudah bersiap-siap untuk segera membereskan pekerjaan saya ...__________________________ Derek Prince: Bergembira Karena Tuhan[290808] - Perhatikan kalimat yang pertama: “Bergembiralah karena TUHAN”. Saya pernah ...__________________________ Krismariana: Iklan yang Menggoda[290808] - "Bekas jerawat ini mau diilangin nggak?" tanya temanku yang kumintai tolong ...__________________________ Manati I. Zega: MAKANAN LEZAT: Nikmat Sesaat Mendulang Maut[290808] - Menikmati makanan lezat merupakan keinginan setiap orang. Hampir semua ...__________________________ Kukuh Widyat: Menyerah [3][290808] - Dalam menjalani setiap langkah hidup, kesadaran bahwa kekuatan manusia ...__________________________ Kolom Kita Sonny Eli Zaluchu: Kehidupan Yang Melelahkan[290808] - Tanpa disadari, tiba-tiba pekerjaan, keluarga, bahkan pelayanan, membawa ...__________________________ Kesaksian: Kezia - Dresden, Student[290808] - Saya masih ingat waktu lulus SMA, saya sangat ketakutan kalau saya tidak ...__________________________ Sunanto: Tidak Ada Yang Kebetulan[260808] - Selama dua bulan terakhir ini saya kembali mengalami pergumulan berat karena ...__________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan anda masukkan komentara anda,namun,kami mohon maaf kalau lama kami tanggapi komentar tersebut.