Minggu, 30 November 2008

Kesaksian Nur Laila

Nama saya Nur Laila. Saya adalah seorang Muslimah yang telah mengikut dan mentaati segala-gala yang telah diajari oleh ibu-bapa saya, terutamanya dalam hal-hal iman dan keislaman. Tetapi walaupun begitu, semakin saya lebih membesar, hati dan jiwa saya masih kekosongan sahaja walaupun saya telah mencari jawapan soalan-soalan kehidupan dari agama Islam serta ajaran-ajarannya.

Pada satu hari, saya telah terjumpa dengan jawapan serta penyelesaian kepada segala keruncingan dan keresahan rohani di dalam jiwa dan hati saya. Sejak waktu itu, saya telah dapat mengenalNya lebih mendalam lagi, hari demi hari.

Saya dilahirkan dalam keluarga Islam. Ibu dan bapa saya adalah pengikut Islam yang cukup warak dan bertakwa. Datuk saya telah mengajar saya mengaji al-Quran sejak saya berumur empat tahun sampai saya mencecah tujuh tahun. Sebagai seorang Muslimah yang bertaqwa, saya menunaikan ibadat solat saya lima kali sehari dan telaah pengajian Islam dari jam 6 petang sampai 8.30 malam setiap hari Sabtu ke Khamis.

Sesudah selesainya pembelajaran di sekolah menengah, pendidikan saya dilanjutkan lagi di institut pengajian tinggi (IPT) di mana saya telah belajar pendidikan biasa dan juga pendidikan Islam. Saya telah mempelajari begitu banyak tentang agama Islam, serta mendalami ilmu-ilmunya dengan cukup mantap, walau pun begitu, Islam tidak mampu menenangkan jiwa saya atau menghasilkan kehidupan yang bermakna atau pun menjadi panduan hidup bagi saya secara serius. Keadaan dalam hati dan jiwa saya masih lagi kosong dan gelisah sahaja dan saya tidak pernah menikmati apa yang difahami sebagai kasih-sayang Tuhan Allah agama Islam itu!

Setelah mendalami telahaan dan pengajian agama Islam, saya dapati bahawa seolah-olah kasih-sayang Allah itu bukanlah kasih sayang Tuhan yang sebenar atau kesayangan yang sesungguhnya. Lebih-lebih lagi, kasih sayang Allah agama Islam adalah amat terbatas dan bersyarat sekali; saya terpaksa melakukan segala macam hal dan peraturan supaya saya melayakkan diri untuk dapat mengalami kasih-sayang-Nya, yaitu 'irrahman dan arrahim-Nya'! Saya tidak menimbulkan soalan-soalan seperti ini kepada orangtua saya kerana mereka menganggapi pertanyaan seperti itu adalah 'dosa besar'!

Pada suatu hari, sesudah saya menunaikan ibadah solat saya kepada Allah, saya telah menangis dan rasa haru menyelubungi saya oleh kerana saya tidak dapat mengenal atau merasa apakah itu kasih dan sayang Allah swt itu! Tidak lama kemudian, saya telah membuka radio saya dan kebetulan sekali, tepat pada saat itu merupakan siaran steyen radio Kristian. Seorang wanita Kristian sedang membaca daripada Kitab Suci Injil, Matius fasal 11 ayat 28, yang berbunyi :

'Sayidina Isa berkata: "Marilah kepada-Ku, hai kamu semua yang lelah dan menanggung beban berat, Aku akan memberikan kelegaan bagimu."'

Saya telah berfikir pada diri saya : "Siapakah Sayidina Isa ini, yang mampu dan sanggup menganugerahkan kelegaan kepada umat manusia yang berbeban berat? Saya masih ingat mengatakan kepadaNya, "Kalau Engkau sungguhnya Ilahi, dan Sayidina Isa yang sebenarnya telah menyatakan seperti itu, tolonglah, biarlah saya mengenal Engkau!"

Pada Tahun Pertama saya di Universiti, saya dijemput ke satu keramaian oleh teman-teman saya. Kebanyakan mereka di situ adalah orang beragama Kristian. Saya telah mendengar cerita tentang Sayidina Isa Al-Masih sekali lagi. Satu ungkapan yang cukup unik telah menarik perhatian saya, yakni: "Sayidina Isa mengasihi anda." Saya teringat pada masa yang lalu, di mana pencarian saya bagi kebenaran kasih-sayang Allah swt adalah hampa sahaja. Jadi pada saat itu, saya teringin untuk kenali siapakah Sayidina Isa itu sebenarnya kerana jika Dia sesungguhnya mengasihi saya, saya akan menjadi pengikutNya yang setia! Oleh sebab itulah, saya telah berkata kepada Sayidina Isa : "Sayidina Isa Al-Masih, jika sesungguhnya Engkau ilahi, dan mengasihi saya, izinkanlah saya mengenal Engkau!"

Dua malam kemudian, sambil tidur saya telah bermimpi. Mimpi saya itu tampakkan satu cahaya yang sangat indah di depan pintu rumah saya! Saya ingin menjamah cahaya itu, tetapi kaki saya tersangkut kepada lantai pula! Pada waktu yang sama, terdengar suara ibu saya :"Jangan mendekati cahaya itu." Saya telah terjaga dengan tiba-tiba dalam keadaan berpeluh. Saya kurang faham apakah maksud cahaya indah itu dan menceritakannya kepada teman Kristian saya tentang mimpi saya dan dia menjelaskan bahawa saya harus menelaah Kitab Injil untuk mendapati jawapannya. Dan jawapannya terdapat di dalam nas Injil, Yahya fasal ayat 5:

"Selagi Aku ada di dunia ini, AKULAH TERANG DUNIA."

Begitulah bunyinya kata-kata Sayidina Isa dan sesungguhnya Baginda adalah terang dunia. Saya menginsafi pada saat itu juga Baginda inginkan saya sedar dan mengakui bahawa Dialah satu-satunya Terang Dunia dan saya harus mengikuti jalan Baginda! Sejak mimpi saya itu, saya telah membaca, mengkaji dan menelaah kitab Perjanjian Baru dalam Kitab Suci Injil pada setiap hari. Semakin saya mendalami ilmu pengetahuan saya dalam Sayidina Isa Al-Masih dan menginsafi siapakah Baginda sebenarnya, semakin jelas sekali bahwa konsep Isa Al-Masih di dalam Islam dan al-Quran amatlah dangkal sekali!

Saya telah menyerahkan segala jiwa dan kehidupan saya ke dalam genggaman Sayidina Isa! Saya juga telah khuatir akan perhubungan saya dengan keluarga saya kerana mereka adalah Muslim; dan saya, sebagai seorang pengikut Sayidina Rabbani isa Al-Masih mungkin akan menganiayai saya. Walau bagaimanapun, Tuhan Allah telah memberkati hikmat-Nya kepada saya untuk bertahan segala macam rintangan dan cabaran. Jikalau iman saya tidak tabah, keluarga saya tidak akan dapat mengenali Tuhan dan Allah yang sebenar. .

Kemudian, Tuhan menganugerahkan saya mimpi-mimpi yang telah menjadi nyata! Walau pun bahasa ibunda saya bahasa Melayu, saya juga fasih dalam bahasa Thai. Satu daripada mimpi tersebut melibatkan keluarga sahabat saya yang mana ibu-bapanya mempelajari bahasa Thai daripada saya. Di dalam mimpi saya itu, mereka berada di atas sebuah bukit dan keadaan di sana sangatlah kering. Mereka kelihatan sangat letih dan tiba-tiba anak lelaki bongsu mereka telah jatuh tergelincir ke dalam lembah di bawah bukit itu. Mereka sangat gelisah tentang anak mereka itu dan menangis bersedu-sedu kerana keadaannya. Pada saat itu, saya pun telah tiba-tiba terjaga dari tidur dan sedari bahawa Tuhan Allah inginkan saya mendoakan bagi keselamatan keluarga di dalam mimpi saya itu. Dua hari kemudian, seorang teman memberitahu saya bahwa keluarga ini sedang berada di dalam hospital dan anak lelaki bongsu mereka juga dimasuki ke hospital dalam keadaan yang serius.

Syukur Alhamdulillah! Setelah saya mendoakan untuk mereka serta untuk pemulihan mereka sekeluarga, di dalam nama Sayidina Isa Al-Masih, mereka semua telah sembuh dan kesihatan mereka sudah pulih kembali seperti biasa 100 peratus! Mimpi-mimpi dari Allah seperti inilah telah menolong saya mengukuhkan iman saya di dalam Allah serta di dalam Jalan-Nya yang benar - yakni Sayidina Rabbani Isa sendiri, yang telah menyatakan :

"Akulah JALAN, KEBENARAN dan HIDUP. Tidak seorang pun datang kepada Tuhan Allah kecuali melalui Aku."
Yahya 14 ayat 6.

Dua tahun kemudian sesudah peristiwa mimpi tersebut, saya telah memeluk ajaran Injil serta menerima Sayidina Isa Al-Masih sebagai penebus dosa saya dan juga sebagai Rabbi dan Tuhan saya sendiri! Saya juga telah menjelaskan kepada ibu saya sebab-sebab mengapa saya membuat keputusan tersebut. Seperti biasa, dia menganggap bahwa saya melakukan sesuatu yang 'kurang bijak', akan tetapi, saya memberitahukan kepadanya bahawa saya telah mengenal Tuhan Allah yang sesungguhnya hakiki dan benar. Orangtua saya kurang senang dengan keputusan saya untuk menjadi seorang pengikut Sayidina Isa Al-Masih. Inilah reaksi yang lazim bagi ramai umat Islam khasnya apabila mereka cuba menangani orang Islam yang telah menolak ajaran Islam dan ingin menjadi pengikut Sayidina Isa yang sejati walaupun atas sebab-sebab yang cukup wajar! Walaupun begitu, sebagai seorang yang sudah dewasa, mereka sedar bahwa keputusan saya ini harus dihormati oleh semua phak.Saya telah pun serahkan keluarga saya yang tersayang ke dalam tangan Allah swt, dan saya yakin mereka juga akan menginsafi siapakah Tuhan Allah yang sebenarnya serta memeluknya dengan sebulat hati.

Jumat, 28 November 2008

NASIONALISME YAHUDI DAN KRISTEN FUNDAMENTALIS


Ada satu ciri kaum fundamentalis, dari agama apapun: mereka memusuhi hidup. Hidup adalah sejenis hukuman, karena fana dan diubah waktu. Bagi mereka waktu yang berubah adalah jalan kemerosotan.. Sebab itu, mereka cegah waktu dari doktrin, tiap kalimat dalam Kitab Suci harus dipatok sebagai sesuatu yang mandeg. Bagi mereka hidup di dunia selalu terancam najis. Sebab itu Tuhan adalah suara amarah: "dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul semua bangsa". Goenawan Mohamad

Menanggapi serangan Israel akhir-akhir ini kita diantara umat Kristiani sendiri mempunyai perbedaan-perbedaan pandangan, ada yang mendukung, membiarkan, menyesalkan dan bahkan ada yang 'berani' mengutuk atau mengecam. Bagaimana seharusnya kita menyikapinya?

Membaca catatan pinggir di Majalah TEMPO edisi bulan Mei 2006 yang lalu, yang kutipannya ada diatas, saya cukup tergelitik dengan tulisan Goenawan Mohamad (GM) yang menyentil kita dengan istilah "Kristen Fundamentalis", ops… benarkah ada? Istilah ini mungkin "aneh" bagi kita. Tetapi kalau kita hayati dalam-dalam, memang ada kok golongan ini. Apakah Kristen Fundamentalis ini sama saja dengan dengan golongan Islam Fundamentalis di Indonesia? Barangkali jawabannya juga "sama", mungkin nyalinya saja yang beda. Dalam tulisannya tersebut GM yang notabene bukan seorang Kristen justru mengingatkan kita kepada ajaran Yesus yang amat terkenal yaitu "Khotbah di Bukit" yang sangat monumental itu.

Sejak tahun 1980-an, kita bisa melihat gerakan-gerakan dari beberapa aliran Kristen tertentu di Indonesia ini ikut-ikutan berorientasi fundamentalis "right or wrong Israel adalah bangsa pilihan Allah" dengan terus menekankan apa yang tertulis di Kejadian 27:29 tanpa mau melihat konteks dan ayat-ayat Alkitab dalam bagian yang lain misalnya konteks rohaniah yang ditekankan dalam Roma 2:28-29 dan Galatia 3:7-9 terlebih pada Galatia 3:29

Sikap fundamentalisme "right or wrong Israel adalah bangsa pilihan Allah" dengan sendirinya menyeret dalam konsep nasionalisme Yahudi atau lebih tepatnya disebut "Zionis Kristen". Khususnya sikap yang membenarkan apa-saja untuk tujuan 'Pembangunan Bait Allah' secara fisik yang akan dibangun di Sion atau di kota Yerusalem di daerah Palestina sana. Apakah Yesus mengajarkan demikian? Maka, untuk apa Kekristenan harus terseret pada 'nasionalisme Yahudi' yang oleh Yesus sendiri ditolak?

Kalau kita mau sedikit cermat, telah terlihat ada banyak kecenderungan membawa Kekristenan pada 'nasionalisme Yahudi' atau "Zionis Kristen"; dan ini bisa jadi merupakan rancangan dari pemerintah Israel untuk menggalang simpati dari pihak-pihak lain terhadap perjuangan mereka merebut kembali 'tanah suci Yerusalem'. Misalnya, promosi tour Holy-Land, dan hal-hal lain yang membangkitkan 'semangat Yudaisme' juga dengan dipopulerkannya lagu-lagu, tari-tarian ala Yahudi dan nubuat-nubuat yang berkenaan dengan dibangunnya kembali Bait Allah di Yerusalem.

Daya tarik ide pembangunan "Bait Allah di Yerusalem" kelihatannya cukup berhasil memikat kalangan Kristiani untuk mendukung apapun usaha Israel merebut Yerusalem sepenuhnya. Namun sebaiknya kita mengingat lagi 'blunder' yang telah dilakukan kalangan kita dengan adanya "Perang Salib" di Yerusalem pada masa lalu yang memakan waktu berabad-abad, masihkan perlu kita mendukung usaha perebutan tanah dengan berdarah-darah?. Benarkah Allah yang penuh kasih itu merestui cara kekerasan ini?

Apakah esensi dari bangunan Bait Allah di Yerusalem bagi Kekristenan? Apakah Yesus Kristus secara fisik nanti pada saat kedatanganNya yang kedua, akan bertahta disana? Tidak!. Lalu, apa perlunya kita mendukung perang mereka dan mengamini apapun yang mereka perbuat?
Andaikata Israel menang, menguasai sepenuhnya Yerusalem, dan kemudian berhasil membangun Bait Allah yang mereka idam-idamkan ini, bukankah mereka akan beribadah dengan caranya sendiri yaitu menurut cara nenek moyang mereka, dan mereka akan tetap melakukan "korban bakaran" yang dimana didalam Kekristenan diimani sudah digenapi oleh Tuhan kita Yesus Kristus dengan kematianNya diatas kayu-salib?.

Dengan demikian dalam konteks ibadah-pun kita akan senantiasa berlainan dengan orang-orang Yahudi. Agama Yahudi tidak akan menganggap Kekristenan adalah bagian dari Yudaisme, demikian juga Kekristenan bukan Yudaisme ataupun perlu dicampur-campurkan dengan Yudaisme. Anda dan saya kan tetap golongan "goyim/the gentiles" dimata mereka.

Atas nama kemanusiaan, kita seharusnya menyesalkan tindakan kekerasan dari kedua-belah pihak. Perang Israel-Palestina adalah perang yang sangat kompleks dan jangan hanya melihat Partai Hezbollah nya saja, atau kelompok Islam lain di Palestina.
Jangan lupa, ada banyak orang Kristen di Palestina dan di Libanon. Suatu keanehan jika kita membela-bela Israel dan melupakan saudara kita orang-orang Palestina yang sudah menjadi orang-orang percaya. Terlebih dari itu atas nama kemanusiaan kita juga tidak perlu memandang agama yang dianut seseorang. Maka dalam perang perebutan wilayah ini sebaiknya kita tidak terseret pada isu agama dan ras.

Bagi kita, kalangan Kristiani tidak ada esensinya mendukung Israel menguasai Yerusalem sepenuhnya. Karena konteks Yerusalem kita bukanlah kota Yerusalem yang ada di Palestina itu, tetapi Yerusalem Baru sebagaimana tertulis dalam (Wahyu 14;1-5; 21:2).

Kekristenan tidak menganut hukum Yahudi, Tuhan Yesus Kristus telah memberi ajaran yang baru yang diibaratkan "Jika pipi kananmu ditampar beri juga pipi kirimu" Hal tersebut bukan berarti Yesus mengajar jika ada kejahatan kita diamkan saja. Tetapi yang hendak ditekankan oleh Tuhan Yesus disini adalah lebih baik kita balas kejahatan itu dengan kebaikan, daripada membalas dendam. Jika kita terpaksa membela diri, maka itu jangan dilandasi dengan perasaan benci/balas dendam. Dalam ajaran ini Yesus hendak mengingatkan kita bahwa prinsip balas dendam seperti dalam Perjanjian Lama "lex talionis", yaitu "mata ganti mata, gigi ganti gigi", pada hakikatnya tidak akan menyelesaikan masalah.
Terlebih lagi Yesus Kristus memberikan kita Hukum yang baru yang dikenal dengan Hukum-Kasih.

Yudaisme adalah akar Kekristenan, betul. Perjanjian Lama (TANAKH) menjadi bagian dalam Alkitab kita, betul. Namun jangan lupa orang Yahudi tidak menganggap Kekristenan itu kontinuitas dari Yudaisme. Terlebih mereka menolak Yesus Kristus sebagai Mesias (Almasih) dan mereka sekarang ini masih menanti-nantikan Mesias yang lain. Maka tidak seharusnya hal tersebut menjadikan iman kita condong kepada Nasionalisme Yahudi (zionist) secara fisik. Iman Kekristenan menekankan hal-hal rohaniah bukan hal-hal fisik ataupun perang-perang secara fisik. Perang Israel-Palestina, bukan perang kita. Tidak ada alasan bagi kita untuk menjadi supporter salah satu pihak dengan alasan Palestina itu arab/muslim, ataupun menggunakan isu-isu Zionist! Pendek kata, tak perlu kita menjadi supporter salah satunya karena sentimen keagamaan.

Arti 'Perang' bagi umat Kristiani adalah yang jelas terulis dalam 2 Korintus 10:3-6 dan Efesus 6:10-17, kutipannya sbb :
Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng. (2 Korintus 10:3-4)


Jumat, 14 November 2008

Kesaksian Muhammad

Assalamualaikum. Nama saya Muhammad, saya seorang anak Malaysia, sama seperti ibu-bapa saya yang beragama Islam. Sejak saya di bangku sekolah rendah lagi, orang-tua saya telah hantar saya belajar mengaji al-Quran. Saya telah pun berkhatam al-Quran semasa saya di sekolah rendah.

Kedua-dua orang-tua saya merupakan pengikut Islam yang warak. Di bawah pengaruh mereka, saya telah mendalami pengetahuan Islam saya secara intensif sehingga berumur 17 tahun, sampai umur itu, ilmu keIslaman saya boleh kira cukup mantap bagi seorang Muslim yang berpengetahuan.

Walau pun begitu, oleh kerana latihan yang telah saya mengalami, dan latar-belakang saya suka mencari ilmu pengetahuan daripada sumber-sumber yang wajar, saya sentiasa bertanya-tanya serta bersoal-siasat apa-apa saja yang mengambil perhatian atau mengangkap minat minda saya. Termasuk hal-hal keagamaan dan Islam. Oleh sebab itulah, saya telah memiliki banyak buku-buku ilmiah, kebanyakannya dalam Bahasa Inggeris.

Oleh kerana sikap saya yang suka siasat dan selidiki segala-galanya yang mengembangkan fikiran saya, saya juga telah menujukan secukup banyak soalan terhadap agama Islam sendiri. Semasa saya berada di negeri Pulau Pinang, minat saya mencari jawapan untuk soalan-soalan saya semakin meningkat. Saya telah bergaul dengan umat intelektual Muslim yang miliki minat ilmiah yang sama seperti saya. Di sanalah saya telah bertemu dan bergaul dengan kumpulan Islam "Anti-Hadith", dan mereka telah banyak menolong saya memahami dan menolak kejanggalan dan kebatilan yang ada dalam ajaran dan Sunnah Islam.

Secara khususnya, saya telah mengalami kemusykilan dan banyak sekali keraguan tentang ajaran-ajaran yang dipelopori serta arahan-arahan yang dianjurkan di dalam Kitab-kitab Hadith, termasuk koleksi Hadith-hadith yang digelar �sahih�. Walau pun umat Islam gelarkan koleksi-koleksi ini sebagai 'Sahih' konon, saya amat kecewa apabila saya mendalami kajian saya dalam bidang tersebut! Setelah membaca dan menelaah ajaran-ajaran yang dikandung di dalam Hadith serta tulisan-tulisan Muslim mengenainya, semakin kurang masuk akal saya mendapati ajaran-ajaran mereka. Saya akan memberi beberapa contoh Hadith tersebut.

Beberapa contoh kemusykilan dan kesangsian dalam Hadith-hadith Sahih Islam adalah seperti berikut.

1) Air kencing unta adalah ubat untuk sakit-penyakit manusia, dan boleh dipakai sebagai ubat!

- Hadith sahih Bukhari Jilid (Volume) 7 nombor 590

- Hadith sahih Muslim jilid 3, nombor 4130.

Ini merupakan anjuran dan ajaran Islam yang sangat janggal sekali. Manakah bukti saintifik dan kesihatan bahawa air kencing unta telah benar-benar berhasil dan berguna sebagai penawar?

2) Syaitan dan iblis tidur atau menginap di dalam lubang hidung manusia

- Hadith Bukhari jilid 4, nombor 516

- Hadith Muslim jilid 1, nombor 462.

3) Anjing yang berwarna hitam adalah iblis dan syaitan dan mereka harus dibunuh, dan kononnya mereka juga berupaya
membatalkan solat umat Muslim!

- Hadith Muslim jilid 1, nombor 1032

- Hadith Muslim jilid 3, nombor 3809-3829.

Diskriminasi yang tidak berasas ke atas anjing berwarna hitam! Lagi pun, ajarannya bahawa anjing hitam ialah
iblis/syaitan, adalah tidak benar dan ialah kekarutan sama sekali!

4) Sayap kiri seekor lalat beracun, dan sayap kanannya ada penawarnya!

- Hadith Bukhari jilid 7, nombor 673.

Hadith ini dengan cukup terus-terang sangat janggal dan tidak masuk akal. Lebih-lebih lagi, bertentangan secara
langsung dengan kebenaran dan fakta-fakta saintifik!

5) Memakan Bawang putih dilarang bagi orang Islam, dan mereka tidak boleh masuki masjid jika orang Muslim telah
memakan bawang putih!

- Hadith Bukhari jilid 5, no. 526

- Hadith Bukhari jilid 1, no.812, 813.

Apakah salahnya dengan Bawang Putih, padahal secara saintifik sudah terbukti nilai-nilai kesihatannya untuk manusia yang banyak sekali.

6) Kebanyakan penghuni dan ahli neraka adalah jiwa-jiwa wanita!

- Hadith Bukhari jilid 8, 456, 544.

Kenapa berdiskriminasi terhadap kaum wanita dengan cara tidak munasabah seperti ini?

7) Dilarang kencing atau membuang air kecil ke dalam lubang/rongga dalam tanah. Lubang-lubang itu kononnya
adalah
tempat tinggal jin-jin tertentu!

- Sunan Abu Daud Jilid 1 (Fasal 16), Nombor 29.

Rongga dan lubang dalam tanah adalah cara yang paling praktikal dan lazim diamalkan di serata dunia untuk membuang air. Tidak ada lapuran dari mana-mana tempat di dunia yang mana manusia telah pernah melihat jin keluar dari mana-mana lubang buang air tersebut! Ini merupakan satu lagi kekarutan yang dipelopori oleh Hadith sahih.

Anda juga boleh membaca tentang kejanggalan Hadith-hadith yang Sahih dalam agama Islam dari link dibawah ini:


Macam-macam Kepelikan!

Sebenarnya, rakan-rakan Islam saya mendapati bahawa arahan-arahan dan saranan Hadith seperti di atas, semuanya adalah sejajar dengan kurafat (superstitions) yang telah dijadikan kewajiban bagi umat Islam untuk mematuhi, mahu tidak mahu, secara paksa! Maklumlah, semua Hadith ini ditolak keseluruhannya oleh kumpulan Islam Anti-Hadith tersebut!

Hasil daripada kekhuatiran dan kesangsian akan Hadith-hadith 'Sahih' itu, saya telah semakin kecewa terhadap agama Islam yang telah saya anuti dari umur yang cukup muda lagi!

Selain daripada itu, saya juga telah pergi ke luar negara untuk melanjutkan pendidikan saya. Di negara asing saya telah bertemu dan bergaul dengan ahli-ahli cerdik pandai Islam serta ulamak-ulamak Islam yang alim. Saya pun minat sekali berbincang-bincang dengan mereka, terutama sekali tentang hal-hal keagamaan.

Mereka telah mengejutkan saya lagi apabila ada di kalangan mereka juga terdapat ulamak yang mempersoalkan Hadith-hadith sahih dan kewibawaan Hadith habis-habis! Bukan sahaja pada setakat itu, malah ada ulamak-ulamak, cendekiawan dan tokoh Islam dari antara mereka yang mempersoalkan Al-Quran dan kesahihan kandungannya! Bagi mereka, terdapat juga cukup banyak kejanggalan serta percanggahan dan kepalsuan sejarah di dalam al-Quran sehingga menjadi kecurigaan serta tanda-tanya besar kepada kewibawaan kitab itu!

Di bawah sini kami memberikan link kepada beberapa makalah-makalah ilmiah yang membentangkan masalah dan tanda-tanya serta kecurigaan dan kemusykilan ke atas kitab umat Muslim - al-Quran! Ada juga kecurigaan yang telah dibawa oleh tokoh dan para ILMUWAN ISLAM sendiri!

Permasalahan dan Percanggahan di dalam al-Quran

Mushaf-mushaf Yang Hilang

Sifat-sifat Firman Tuhan yang Murni

"Ilmu Sains" al-Quran... Dan

Surah 30 ar-Rum- Satu Penilaian Semula

Setelah bergumul cukup lama secara intelektual dan rohaniah dengan kecurigaan dan keraguan saya tentang kandungan al-Quran itu, saya telah pun menganalisa dengan lebih mendalam lagi tentang percanggahan-percanggahan yang terdapat di dalamnya. Syak wasangka saya terhadap Kitab al-Quran semakin menjadi batu sandungan kepada saya; akibat percanggahan-percanggahan serta kesilapan fakta-fakta sejarah yang jelas terdapat di dalam al-Quran. Walau pun saya telah mendalami kajian saya dengan menelaah karya-karya tokoh-tokoh dan pujangga Islam yang ortodoks. Akhirnya, saya telah kecewa mengesahkan kebenaran al-Quran, akibat kekecewaan ini saya telah mulai mengkaji Kitab Bible (Al-Kitab) umat Sayidina Isa Al-Masih yakni, umat Kristian.

Saya telah memperolehi sebuah Al-Kitab/Bible dan menyelidikinya sedalam-dalamnya dan dari permulaannya sehingga penghabisan fasal-fasalnya. Walau pun dalam Quran terdapat lebih daripada 100 rujukan kepada Sayidina Isa A.M..mereka tidak selengkap riwayat Baginda seperti yang terdapat di dalam Kitab Suci Injil! Jadi, saya telah bermula menyelidiki Kisah Hidup dan riwayat Sayidina Isa Al-Masih dengan sikap yang baru serta dengan 'kacamata' yang tidak dicemari oleh pra-sangka dan salah-tafsiran keislaman saya yang dahulu! Saudaraku, saya syorkan kepada anda - abaikanlah pra-sangka-pra-sangka anda serta sikap-sikap negatif anda terhadap Kitab Injil dan ajaran umat Kristian. Maklumlah, al-Quran sendiri telah mengarahkan umat Islam dari Surah 10 Yunus 94 seperti berikut:

"Jika engkau (Muhammad) syak wasangka tentang apa yang Kami (Tuhan Allah) turunkan, hendaklah engkau tanyakan kepada mereka yang membaca Kitab sebelum engkau (yakni umat Kristian dan Yahudi).Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu.."

Jelaslah, al-Quran sendiri TIDAK menuduh umat Kristian telah 'mengubahsuai' kitab-kitab mereka, tetapi, sebaliknya menyarankan kepada umat nabi Muhammad (umat Islam) supaya merujuk kepada umat Kristian yang telah memiliki Kitab Suci Injil mereka lebih awal daripada umat Islam! Sesungguhnya, Quran sekali lagi menganjurkan umat Kristian dan Yahudi dari Surah al-Maidah 5 ayat 68 :

"Hai Ahli-ahli Kitab, kamu bukan atas suatu KEBENARAN, kecuali kamu turut kitab TAURAT dan INJIL dan apa-apa yang diturunkan kepadamu daripada Tuhanmu.."

Allah Sendiri telah bersabda tentang kedatangan al-Quran dan perhubungannya dengan Kitab-kitab yang lebih awal daripadanya, dari Surah Ali Imran 3 ayat 3, seperti berikut :

"Dia [Allah] menurunkan Kitab Quran kepada engkau ya Muhammad, dengan sebenarnya, serta MEMBENARKAN Kitab-kitab yang sebelumnya, dan Dia telah menurunkan TAURAT dan INJIL.."

Apabila saya membuka Kitab Suci Injil dan mulai menelaahnya, saya terasa terharu dan perasaan nyaman dan sejahtera mula melanda saya! Begitu enak dan seronok sekali pengkajian Al-Kitab/Kitab Suci Injil saya itu! Sambil saya membaca kandungannya, saya terserempak dengan ayat-ayat indah seperti berikut :

"Berbahagialah orang yang lemah-lembut,
Kerana mereka akan memiliki bumi.
Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran,
Kerana mereka makan dipuaskan"

Injil, Matius 5 : 5 - 6

"Berbahagialah orang yang murah hatinya,
Kerana mereka akan beroleh kemurahan.
Berbahagialah orang yang suci hatinya
Kerana mereka akan melihat Allah."

Injil, Matius 5 : 7 - 8

Begitulah indahnya kata-kata dan sabda Sayidina Isa semasa Baginda mengajari para hawariyunnya dan pengikutnya yang lain semasa di atas Bumi ini lebih 2,000 Tahun yang lalu! Selain daripada itu, saya juga terbaca kata-kata Sayidina Isa Al-Masih mejelaskan tentang diri-Nya sendiri dalam Nas Injil seperti berikut:

"Kamu tidak percaya, waktu Aku [Sayidina Isa Al-Masih] berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal syurgawi ?

"Tidak ada seorang pun yang telah naik ke syurga, selain dari pada DIA yang telah TURUN DARI SYURGA, YAITU ANAK MANUSIA [SAYIDINA ISA SENDIRI]."

Injil, Yohanes 3 : 12 - 13

Tentang isu "Roti Hidup' pula, Sayidina Isa telah bersabda seperti berikut:

'Maka kata Isa kepada mereka : "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan sayidina Musa yang memberikan kamu roti dari Syurga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari syurga..
"Kerana Roti yang dari Allah IALAH ROTI YANG
TURUN DARI SYURGA dan memberi hidup kepada dunia." Maka kata mereka kepada Baginda : 'Junjungan, berikanlah kami roti itu senantiasa.'

'Jawab Isa Al-Masih kepada mereka, "AKULAH ROTI HIDUP, DAN BARANGSIAPA DATANG KEPADA-KU DIA TIDAK AKAN LAPAR LAGI, DAN BARANGSIAPA PERCAYA KEPADA-KU, TIDAK AKAN HAUS LAGI. Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, dia tidak akan Kubuang."

"Sebab AKU TELAH TURUN DARI SYURGA,.Untuk melakukan kehendak Allah..Dan INILAH kehendak ALLAH: - Yaitu supaya SETIAP ORANG YANG MELIHAT KEPADA AKU, DAN PERCAYA KEPADA-KU, BEROLEH HIDUP YANG KEKAL, dan supaya AKU MEMBANGKITKANNYA PADA AKHIR ZAMAN."

"AKULAH ROTI HIDUP...YANG TURUN DARI SYURGA: BARANGSIAPA YANG MAKAN DARIPADANYA, DIA TIDAK AKAN MATI,

"AKULAH ROTI HIDUP YANG TELAH TURUN DARI SYURGA, Jikalau seorang makan dari Roti ini, DIA AKAN HIDUP SELAMAN-LAMANYA..!"

Injil, Yohanes 6 : 32 - 40

Sudah sangatlah jelas dan ketara bagi saya, siapalah Sayidina Isa Al-Masih itu! Baginda adalah Firman Allah -"LOGOS" - Yohanes 1 : 1 dan "Kalimatullah" yang hidup itu, yang telah TURUN ke Dunia ini untuk mengkhabarkan Berita Baik Allah Ta'ala kepada kita! Ini juga adalah benar daripada nas Al-Quran; Surah Ali-Imran 3 ayat 45..:

"Allah telah menghibur Mariam tentang Kalimat yang daripada-Nya (Kalimatullah), namaNya adalah Al-Masih Isa Putera Maryam. Yang mempunyai kebesaran di Dunia dan di Akhirat dan termasuk orang-orang yang terdekat dengan Allah."

Surah 3/45

Pada hari ini, saya dan seisi keluarga saya sudah pun memeluki dan mengikuti ajaran dan utusan Sayidina Rabbani Isa Al-Masih yang sejati itu dengan sebulat hati dan jiwa. Kami tahu DAN pasti masa depan kami adalah di alam Syurga dan Jannah bersama-sama dengan Allah yang Maha Pengasih lagi Penyayang itu! Kerana Kalimat-Nya Sendiri telah turun - Nuzul dan menjadi 'Anak Manusia' yang sempurna lagi sejati itu. Baginda telah lakukan peristiwa ini, lebih 2,000 tahun lalu supaya segala ciptaan-Nya yang amat dikasihi-Nya, dapat kenal dan nikmati Kasih dan Sayang, Ar-rahman dan Ar-rahim Allah yang hakiki dan sejati secara peribadi!

Saudaraku yang sangat dikasihi oleh Sayidina Isa Al-Masih, saya mengundang anda menelitilah utusan dan Risalah yang dibawakan oleh Sayidina Isa itu seperti mana ditampilkan di dalam Kitab Suci Injil-dengan minda yang bebas daripada pra-sangka dan prejudis anda sebagai seorang Islam. Tuhan Sendiri akan mengkabulkan pencarian anda yang ikhlas anda dengan ganjaran yang manusia sendiri tidak dapat memberikan - yaitu kehidupan yang kekal abadi disisi Allah swt Sendiri, untuk selama-lamanya!

Semoga Allah memberkati anda dengan taufik dan hidayah-Nya yang sejati! Halleluya!!Alhamdulillah!



Minggu, 02 November 2008

TUHAN TELAH MEMBUKA MATAKU


Oleh : Kartini A. I.

Kesaksian ini ditulis dengan harapan apa yang saya alami, kiranya bisa menjadi berkat baik bagi mereka yang telah percaya maupun yang belum percaya.

Sebelum saya percaya kepada Isa Almasih sebagai Tuhan dan Juruselamat, saya adalah seorang Muslimah, berlatar belakang dari keluarga Muslim dan dibesarkan di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Sukabumi Jawa Barat. Dari apa yang saya yakini dan pelajari selama itu, saya tumbuh menjadi seorang Muslimah yang fanatik dan anti-Kristen, dan menjebak bahkan mendebat orang Kristen paling hobi.

Berteriak-teriak di depan gereja dengan bilang: "Maria, dipanggil Yesus cuek saja" pun pernah saya lakukan. Karena saya merasa bahwa apa yang saya yakini waktu itu, adalah paling benar dan diridhoi Allah SWT, sesuai dengan Qs. Ali Imran 19 yang berbunyi: Innaddinna indallaahil Islam (Sesungguhnya agama (yang diridhoi) di sisi Allah hanyalah Islam)

Di luar Islam semuanya saya anggap sesat, apa lagi orang Kristen, kafir, karena Allahnya ada tiga : Tuhan Bapa, Tuhan Anak dan Tuhan Roh Kudus. Tapi alhamdullilah saya tidak pernah sampai membunuh orang Kristen.

Dan
mengapa saya bisa percaya kepada Isa Almasih sebagai Tuhan dan Juruselamat ? Walaupun saya bangga dengan apa yang saya yakini dulu, tapi kalau bicara tentang hari penghakiman, itu paling takut dan paling ngeri karena saya tidak tahu pasti, kalau saya mati mendapat rahmnat Allah (masuk surga) atau laknat Allah (masuk neraka), karena saya manusia biasa yang tidak pernah luput dari kesalahan dosa.

Dari
Sukabumi saya hijrah ke Bandung untuk belajar ketrampilan. Di kota kembang ini saya tinggal di pondokan atau kost. Teman-teman saya kebanyakan orang Kristen dan kebiasaan saya yang dulu tidak pernah berubah, menjebak dan mendebat orang Kristen masih sering saya lakukan dan saya tetap benci pada orang Kristen.

Entah kenapa suatu hari saya ingin membaca Alkitab punya teman dan di kitab Kejadian ada tertulis "Allah menciptakan manusia dari tanah..." saya heran, kok sama dengan Al Qur'an, padahal Injil itu kan sudah dipalsukan dsbnya, dan orang Kristen sekarang itu 'kafir'.

Berawal dari penasaran itu saya mencari teman untuk pergi ke gereja. Saya ingin tahu dan ingin menyelidiki bagaimana orang Kristen beribadah. Benar saya masuk gereja dan pertama itu saya tidak bisa menahan rasa haru dan sedih, saya menangis hingga kebaktian selesai, batin saya berontak antara dosa murtad dan percaya, murtad karena masuk gereja dan percaya kepada Tuhan.

Minggu-minggu berikutnya, saya selalu ingin dan rindu untuk datang ke gereja lagi, dan selama empat bulan saya suka ke gereja, tapi selama itu saya tidak mau berdoa dalam nama Yesus atau Isa Al-Masih, saya percaya kepada Allah tapi tidak percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan sebagai Anak Allah karena saya punya anggapan yang menyanggah keberadaan itu, yaitu surat Al Ikhlas yang berbunyi :

Qul huwallahu ahad
Katakanlah:"Dia-lah Allah, Yang Maha Esa"

Allaahush shamad :
Allah
adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu

Lam
yalid wa lain yuulad :
Dia tidak beranak dan tidak (pula) diperanakkan

Wa lam yakul lahuu kufuwan ahad :
Dan
tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.

Meskipun saya ke gereja tapi kewajiban saya selaku orang Muslim untuk shalat lima waktu tetap saya kerjakan. Hingga pada suatu hari saya jatuh sakit; sesudah dua minggu sakit dan tidak ada tanda-tanda membaik, akhimya pada hari minggu ketiga, ketika seorang harnba Tuhan mengajak berdoa di Televisi saya spontanitas ambil Alkitab dan tiba-tiba Alkitab terbuka
sendiri di situ, Tuhan beri ayat untuk saya dan saya ingat sekali ayat itu :

"
Seorang dara yang menderita pendarahan selama 12 tahun ketika Almasih 'Isa lewat dia menjamah jubahNya, dia percaya dengan menjamah jubahNya dia akan sembuh."

Saya pikir itu kok sama dengan saya. Akhirnya saya tantang Yesus, saya berdoa : "Ya Rabbi 'Isa kalau memang Engkau Tuhan dan bisa menyembuhkan segala macam penyakit, sembuhkanlah saya," dan mujizat terjadi besoknya, saya telah sembuh.

Akhirnya saya kaji lagi surat Al-Ikhlas yang menjadi sanggahan, untuk percaya tentang Isa Al-Masih itu dan saya bandingkan dengan kisah kehidupan Isa Putra Maryam, dari mulai kelahiran,mujizat-mujizatNya, sampai kepada kematian dan kebangkitanNya kembali bahkan kedatanganNya yang kedua kali. Yang lebih melekat di hati saya, adalah Isa Putra Maryam bisa menghidupkan orang yang sudah mati, kalau manusia bisa seperti itu, dia pasti takabur apalagi kalau tidak ada dasar kasih dalam hatinya dan yang berkuasa atas hidup matinya manusia hanya Penciptanya sendiri yaitu Allah.

Dari kesemua ayat-ayat Al-Ikhlas itulah saya bisa membuktikan kalau Isa (Yesus) itu adalah Allah. Tuhan bukakan mata rohani saya, yang selama ini tertutup oleh illah-illah zaman ini dan saat itu bisa percaya bahwa Isa Almasih (Yesus Kristus) tidak hanya nabi tapi Dia juga benar-benar Tuhan Yang Maha Kuasa.

Pada suatu hari saya butuh legalisir ijazah saya di Sukabumi untuk melanjutkan sekolah di Bandung; saya harus pergi ke sekolah saya yang dulu, di mana saya sekolah dan mesantren. Ketika saya minta legalisasi,entah kenapa surat kelakuan baik saya dari Kepolisian terbaca oleh mereka dan di situ agama saya tertulis Kristen Protestan sedangkan ijazah saya dari Tsanawiyah; akhirnya bukan terima legalisasi tapi malah berdebat dengan guru-guru dan Ustad saya, akhirnya saya pulang ke Bandung dengan tangan hampa.

Setelah saya bisa percaya bahwa Isa itu Tuhan dan Rabboni , tantangan pertama malah datang dari orang Kristen sendiri. Saya dulu menilai orang-orang Kristen yang suka ke gereja itu baik-baik karena ada ajaran kasih tapi ternyata tidak, saya pernah dimaki-maki dan diolok-olok "Kamu jadi Kristennya pura-pura, mana mungkin orang pesantren bisa masuk Kristen, dasar tukang pelet, tukang santet dll".

Dari
kesedihan itulah saya ingin pulang ke rumah untuk mengadu ke orang tua saya, tapi apa yang saya dapati ketika saya sampai di rumah, semua keluarga menjauhi, saya heran kenapa semuanya berubah seperti ini, bahkan ketika orang tua saya bilang: "Kamu dikasih apa sih sama mereka, sampai kamu bisa menjual agama kamu dan masuk Kristen?" Saya kaget orang tua saya tahu dari mana? Dan dikiranya saya masuk Kristen dikasih supermi atau dikasih apa saja sama gereja, seperti apa yang mereka sangka selama ini, bahwa orang Islam masuk Kristen dirayu atau dikasih uang atau pula dikasih makanan.

Dan
caci maki pun keluar, ayah saya bilang: "Aku tidak pernah menyangka kamu bisa jadi kayak gini, kalau kamu berbuat dosa kayak apapun masih bisa diampuni tapi ini dosa murtad, dosa yang tidak bisa diampuni lagi, dulu aku bangga kamu bisa ngajar-ngajar ngaji, dipakai di masyarakat tapi sekarang tidak ada artinya lagi, aku sampai disidang oleh ketua yayasan dan guru-guru disitu dimaki-maki gara-gara kamu masuk Kristen, kamu sudah benar-benar mencemarkan nama baik dari Pesantren sampai bisa masuk Kristen, entah ditaruh di mana mukaku dan nama baik keluarga ini sama kamu, kamu kalau binatang itu sudah mesti dibunuh saking sudah benar-benar mencemarkan nama baik, sampah di pinggir jalan masih bisa berharga, tapi kamu tidak ada harganya sama sekali, dan biar kamu tahu nama kamu itu sudah ayah masukkan proposal dan dikirim ke Menteri Agama "
Untuk apa ??? Tanyaku, biar suatu saat kalau terjadi apa-apa sama kamu, saya sebagai orang tua sudah tidak mau bertanggung jawab lagi gara-­gara kamu masuk Kristen.

Bagaikan disambar geledek di siang bolong, kenapa mereka tega seperti itu, dan lengkaplah sudah penderitaan saya waktu itu, rupanya setelah kejadian legalisasi ijazah itu, ketua yayasan langsung memanggil orang tua saya, hingga akhirnya mereka sepakat nama saya dimasukkan proposal dan di kirim ke Departemen Agama, setelah tahu seperti itu, saya tidak ada pilihan
lain lagi selain pergi dari rumah itu dan bertekad dalam hati "Ya Rabboni 'Isa, saya tidak akan meninggalkan Engkau, walau pun orang tua saya atau saudara-mara mengabaikan saya. Hanya padamulah Tuhan aku serahkan segala bebanku ini". Tuhan Allah telah amat baik kepada diri saya. Walau pun saya telah pergi tanpa dibekali apa-apa oleh ibu dan bapa, Tuhan Allah Bapa syurgawiku tidak pernah mengabaikan saya!
Halleluyah! Alhamdullilah! Sejak saat itu Allah Bapa syurgawilah yang telah membekali saya setiap kali baik dari segi rohani dan fisikal, dan Dia tidak pernah mungkiri janji-janjiNya kepada setiap domba-dombanya termasuk saya!

Sehingga akhirnya tibalah waktunya bagi saya untuk menyatakan iman percaya saya kepada Al-Masih 'Isa sebagai Tuhan dan Juruselamat saya melalui Baptisan Kudus di gereja GKI Jabar di Bandung pada bulan Desember 1994, setelah selama sembilan bulan belajar katekisasi. Setelah selesai baptisan itu saya berdoa, "Tuhan, terima kasih karena Engkau telah memeteraikan saya, tetapi saya tidak ingin hanya saya saja yang selamat, saya pun ingin keluarga dan saudara-saudara saya diselamatkan, dan saya ingin menjadi Penginjil, untuk memberitakan kabar keselamatan yang berasal dari Engkau seperti yang telah saya terima".

Dan ajaib sekali Tuhan kita itu, Dia kirim dua orang ibu dengan membawa buku-buku penginjilan banyak sekali, padahal
sebelumnya saya tidak pernah mengenal dan sama sekali belum pernah bertemu dengan dua orang ibu itu, dan itu merupakan sukacita yang sangat besar sekali saya rasakan, sebagai jawaban dari doa saya untuk menjadi penginjil, dan puji Tuhan saya diperkenankan belajar di Pusat Latihan '
Christian Centre Nehemia' Jakarta dan dari apa yang saya alami saya kesimpulan :

1.Tidak ada kekuatiran dalam nama Rabbi 'Isa.

2. Kita tidak bisa bersandar pada kekuatan manusia sekalipun itu orang tua sendiri.

3. Dan keselamatan tidak bisa kita peroleh dengan amal baik kita atau dengan cuba mengumpul pahala sebanyak-banyaknya, karena keselamatan itu suatu anugerah dan hanya ada di dalam nama 'Isa Al-Masih.

Demikianlah
kesaksian ini saya tulis, sebagai rasa ucapan syukur saya karena Rabboni Al-Masih 'Isa Putra Maryam telah
menyelamatkan saya dari lembah dosa dan kegelapan dan yang telah membawa ke dalam terang Allah yang ajaib.

Amin ya robbal alamin,
Hormat kami,
Kartini A.I.